Semakin berkembangnya sektor industri mendorong munculnya masalah pada sektor lingkungan yang
diantarannya mengenai pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena banyak faktor. Yang sering
dituding menjadi sumber pencemaran diantaranya adalah industri manufaktur terutama industri yang
memanfaatkan sumber daya alam serta menggunakan bahan dan energi yang tidak terbarukan. Hasil
observasi yang dilakukan pada perusahaan meubel XXX, ditemukan beberapa kekurangan pada
kegiatan proses produksinya. Pada area produksi terlihat banyak limbah potongan kayu yang berserakan,
kemudian belum maksimal upaya untuk penanganan pencemaran udara yang terjadi karene proses
produksi. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja operasional
perusahaan meubel XXX berdasarkan konsep green manufacturing untuk mendukung sistem
manufaktur yang berkelanjutan. Kinerja operasional perusahaan diukur berdasarkan indikator green
manufacturing menurut The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Hasil
penelitian menunjukkan terdapat dua indikator yaitu intensitas limbah dan intensitas pencemaran udara
yang memerlukan evaluasi lebih lanjut agar perusahaan menjadi lebih baik dalam menerapkan konsep
green manufacturing. Serta terdapat enam indikator yang memiliki nilai “Nihil” yang berarti pada saat
proses produksi berlangsung perusahaan tidak menggunakan bahan ataupun energi sehingga tidak
menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan. Karena hasil tersebut, kinerja operasional perusahaan
meubel XXX terkait green manufacturing masuk dalam kategori Advance.