INA TEWS (Indonesian Tsunami Early Warning System) menjadi bagian penting sistem mitigasi bencana nasional, dan menjadi sebuah inovasi teknologi dalam negeri untuk mitigasi bencana tsunami. Dalam penilaian prioritas pengembangan teknologi INA TEWS menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) serta metode Technology Readiness Level (TRL) untuk menilai tingkat kesiapan teknologi. Terdapat 4 (empat) kriteria yaitu urgensi kebutuhan, Pembiayaan, Supply bahan baku, dan percepatan inovasi; serta membagi teknologi INA TEWS menjadi 4 (empat) komponen teknologi yaitu Technoware, Humanware, Infoware, Orgaware. Berdasar preferensi responden ahli, menunjukkan bahwa kriteria paling prioritas saat ini adalah supply bahan baku (30,9%), urgensi kebutuhan (28,4%), pembiayaan (22%) terakhir penciptaan inovasi (18,8%). Untuk prioritas komponen teknologi yang tertinggi adalah Technoware (42,5%), Orgaware (28,4%), Humanware (19%), dan terakhir adalah Infoware (10,1%). Komponen Technoware adalah prioritas dan utama. Terlihat dari hasil uji beragam analis grafik sensitivitas, komponen Infoware terlihat paling rendah dari semua komponen teknologi lainnya. Terlihat Infoware belum menjadi fokus perhatian bagi manajemen dalam pengembangan INA TEWS. Untuk itu yang didorong dapat segera memenuhi aspek kriteria penciptaan inovasi adalah komponen Infoware.