No image available for this title

Text

Analisis Algoritma Datamining pada Kasus Daerah Pelaku Kejahatan Pencurian Berdasarkan Provinsi



Pencurian merupakan perilaku yang menyebabkan kerugian bagi korban yang menjadi sasaran dan bisa menyebabkan korban. Tingkat perilaku pencurian semakin meningkat di setiap daerah karena semakin banyaknya tingkat pengangguran dan sifat malas bekerja yang membuat seseorang melakukan pencurian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa dengan menggunakan teknik datamining pada daerah pelaku kejahatan pencurian berdasarkan provinsi. Teknik yang digunakan adalah klastering dengan metode K-means. Data bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia dengan alamat url: https://www.bps.go.id/. Hasil dari penelitian dengan menggunakan teknik ini adalah berupa cluster terdapat daerah di Indonesia yang memiliki tingkat kejahatan pencurian tertinggi. Dari hasil penelitian menggunakan teknik K-means, bahwa terdapat 17 provinsi dari 34 provinsi yang daerah pelaku kejahatan pencurian tertinggi (C1) yakni: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua. Hasil penelitian diharapkan menjadi informasi bagi pemerintah dalam melakukan kebijakan mengurangi tingkat kejahatan pencurian di Indonesia yang sangat tinggi (> 50%).


Availability

No copy data


Detail Information

Series Title
-
Call Number
-
Publisher Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI) : Indonesia.,
Collation
006.3
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
2548-9771
Classification
NONE
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other Information

Accreditation
-

Other version/related

No other version available


File Attachment

  • Analisis Algoritma Datamining pada Kasus Daerah Pelaku Kejahatan Pencurian Berdasarkan Provinsi
    Pencurian merupakan perilaku yang menyebabkan kerugian bagi korban yang menjadi sasaran dan bisa menyebabkan korban. Tingkat perilaku pencurian semakin meningkat di setiap daerah karena semakin banyaknya tingkat pengangguran dan sifat malas bekerja yang membuat seseorang melakukan pencurian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa dengan menggunakan teknik datamining pada daerah pelaku kejahatan pencurian berdasarkan provinsi. Teknik yang digunakan adalah klastering dengan metode K-means. Data bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia dengan alamat url: https://www.bps.go.id/. Hasil dari penelitian dengan menggunakan teknik ini adalah berupa cluster terdapat daerah di Indonesia yang memiliki tingkat kejahatan pencurian tertinggi. Dari hasil penelitian menggunakan teknik K-means, bahwa terdapat 17 provinsi dari 34 provinsi yang daerah pelaku kejahatan pencurian tertinggi (C1) yakni: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua. Hasil penelitian diharapkan menjadi informasi bagi pemerintah dalam melakukan kebijakan mengurangi tingkat kejahatan pencurian di Indonesia yang sangat tinggi (> 50%).


Information


Web Online Public Access Catalog - Use the search options to find documents quickly