Anxiety Disorder merupakan suatu gangguan psikologis yang dapat dialami dengan ditandai oleh munculnya gejala yang bermacam-macam dimana menyebabkan penderitanya mengalami rasa cemas yang begitu besar dan berlebihan sehingga sangat memungkinkan dapat mempengaruhi psikologis ataupun fisik penderitanya. Hambatan yang paling sering dialami oleh mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan tugas akhir yaitu munculnya perasaan cemas yang berlebihan, merasa gelisah, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, pikiran kosong. mudah marah, menegangnya otot, kesulitan untuk tidur, jari tangan dingin, detak jantung makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak dan dada sesak yang sering disebut sebagai Anxiety Disorder. Kerelevanan komputerisasi dan teknologi dalam sistem pakar dalam mendiagnosa anxiety disorder pada mahasiswa tingkat akhir ini dibutuhkan guna membantu mahasiswa mendapatkan solusi mengenai masalahnya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode yang dapat membantu analisis perancangan sistem pakar yang akan dibuat pada penelitian ini yatu metode Backward chaining. Backward Chaining adalah metode inferensi yang bekerja mundur kearah kondisi awal. Proses diawali dari Goal (yang berada dibagian THEN dan rule IF-THEN), kemudian pencarian mulai dijalankan untuk mencocokkan apakah fakta-fakta yang ada cocok dengan premis-premis dibagian IF. Kemajuan teknologi inilah yang dapat membantu mengalihkan pemahaman manusia ke dalam bentuk sistem sehingga dapat digunakan oleh banyak orang dan tidak terbatas oleh waktu tanpa menggantikan peran manusia.