Beberapa bulan terakhir ini, PT. PLN WKSKT melakukan pemadaman secara sengaja untuk mencegah kegagalan jaringan sistem pembangkit. Pemadaman tersebut terjadi karena terdapat penggunaan beban yang tidak merata. Penggunaan beban terbesar saat ini, berada pada skema line transmisi Barikin arah Tanjung dan Barikin arah Cempaka. Kedua skema tersebut merupakan kondisi beban krusial saat terjadi gangguan pada line transmisi. Hal itu dapat mengganggu transmisi beban pada target yang berada didalam kedua skema tersebut sehingga menyebabkan padam listrik (trip) dan padam total wilayah (blackout). Untuk mengatasi masalah tersebut, PT. PLN WKSKT membuat skema khusus untuk sistem proteksi beban pada target tertentu. Yang mana sistem tersebut mampu mengurutkan beban target dari yang besar hingga kecil. Descending merupakan metode pengurutan yang dapat menyelesaikan tujuan sistem proteksi. Dengan metode tersebut beban target diurutkan dan kemudian dikalkulasi pada macro VBA. Target beban yang telah diurutkan kemudian dijumlah hingga setara dengan transfer line. Kalkulasi yang dilakukan pada macro VBA bertujuan untuk mendapatkan status melepas beban dengan indikasi enable, ready dan trip (padam listrik). Ketiga indikasi tersebut digunakan untuk memonitoring kondisi beban secara real time. Sehingga sistem proteksi mampu menghindari gangguan yang dapat menyebabkan black out pada sistem kelistrikan.