Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Internet juga dapat dijadikan sumber belajar. Keputusan guru Sekolah Dasar yang menggunakan internet sebagai sumber belajar siswa, dipengaruhi oleh banyak hal. Keterbukaan informasi bisa memudahkan kita tapi disisi lain bisa berisiko. Pengaksesan internet perlu pemahaman teknologi dan sarana pendukung sehingga efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan model perilaku pemanfaatan teknologi informasi dalam literatur sistem informasi manajemen yaitu technology acceptance model (TAM). Analisa data dengan statistik diskriptif menggunakan analisa regresi. Obyek penelitian adalah guru-guru Sekolah Dasar di kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tingkat pengaruh persepsi kegunaan, kemudahan, dan resiko terhadap minat guru dalam menggunakan sumber belajar bagi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh 0,403, persepsi kemudahan berpengaruh sebesar 0.133 dan persepsi resiko berpengaruh negatif sebesar 0,133 terhadap minat guru Sekolah Dasar menggunakan internet sebagai sumber belajar. Guru Sekolah Dasar menggunakan internet sebagai sumber belajar dengan merekomendasikan situs-situs tertentu dengan didampingi orang tua.