Penggunaan format gambar JPEG semakin meningkat seiring dengan meningkatnya produksi foto
digital yang dipicu oleh kemunculan smartphone dan perkembangan sosial media. Bahkan pada tahun 2017 diprediksi
bahwa setiap orang akan memproduksi 1.600 foto digital dalam 1 tahun. Hal tersebut membuat file JPEG berperan
penting dalam proses digital forensik, sehingga banyak metode identifikasi dan recovery file JPEG yang

dikembangkan. Tulisan ini berusaha melihat proses identifikasi dan recovery file JPEG dengan metode Signature-
Based Carving, sebuah metode carving yang paling sederhana, dengan sebuah model diagram Finite State Automata

(FSA), sebuah model algoritma dasar dalam teori komputasi. Model FSA yang dibuat kemudian diuji menggunakan
data berupa disk image yang disediakan untuk publik dari DigitalCorpora.org. Hasilnya model FSA tersebut dapat
mengidentifikasi dan me-recovery file JPEG dengan metode Signature-Based Carving dengan syarat dan kondisi
tertentu, diantaranya tidak terfragmentasi, memiliki header dan footer yang utuh, serta tidak ada thumbnail atau
embedded JPEG files di dalam file JPEG tersebut.