Secara garis besar pada tahun 2019-2020 produksi buah di kabupaten Kotawaringin Timur mengalami penurunan produksi. Berdasarkan data hasil produksi buah tersebut jumlah penurunan produksi buah sehingga mengakibatkan stok buah menjadi langka serta harga buah menjadi mahal Berdasarkan permasalahan tersebut, maka akan dilakukan pengelompokan produksi buah-buahan menurut jenis produksi yang ada di kabupaten Kotawaringin Timur dengan tenik data mining dengan teknik clustering menggunakan algoritma K-Means dan algoritma K-Medoids agar dapat mengoptimalkan dan meningkatkan produksi buah. Hasil pengelompokkan produksi buah akan dibagi menjadi 3 klaster yaitu klaster tertinggi klaster sedang dan klaster terendah sehingga memudahkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di kabupaten Kotawaringin Timur untuk menghitung serta meningkatkan hasil pertanian khususnya pada sektor holtikultura. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan data pada tahun 2019-2022 yang berjumlah 29 data pada aplikasi Rapidminer versi 9.9 dengan membandingkan nilai DBI (Davies Bouldin Index) kedua algoritma dengan sehingga kesimpulan dalam menentukan nilai terbaik jumlah klaster (K) bahwa percobaan keempat yang menunjukkan sebesar 0,296 nilai DBI (Davies Bouldin Index) dengan enam buah klaster. Jika nilai DBI semakin kecil atau mendekati 0, maka hasil klaster yang didapatkan lebih optimum. Hasil yang didapatkan pada algoritma K-Means mendapatan hasil nilai DBI (Davies Bouldin Index) yang lebih kecil dengan nilai 0,296 sedangkan hasil algoritma K-Medoids dengan nilai DBI (Davies Bouldin Index) sebesar 0,507. Algoritma terbaik untuk klasterisasi hasil produksi buah-buahan yang ada di kabupaten Kotawaringin Timur adalah algoritma K-Means berdasarkan hasil nilai DBI yang diperoleh.