Untuk menuhi kebutuhan hidup, manusia memerlukan tempat untuk berlindung dari panasnya matahari dan gelapnya malam bahkan jika terjadinya hujan maka peran tempat tinggal sangatlah diutamakan. Bukan hanya itu, rumah juga bisa sebagai wadah perkumpulan dan melakukan aktivitas keluarga seperti melakukan kegiataAn sehari-hari dan saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Rumah merupakan sebuah aset yang harganya tidaklah murah, sehingga tidak sedikit orang membeli rumah dengan cara pengkreditan. Oleh sebab itu, pihak bank membuat sebuah program KPR guna memudahkan masayarakat yang keadaan ekonominya terbatas akan tetapi dengan adanya program KPR tersebut, maka tidak menutup kemungkinan masayarakat menengah kebawah memiliki rumah sendiri. KPR dilakukan dengan pembayaran di cicil sehingga besar kemungkinan pihak bank rugi jika pemberian KPR tersebut kepada orang yang tidak tepat. Sehingga dibutuhkanlah sebuah sistem yang memudahkan pihak bank dalam mengambil sebuah keputusan. Sistem Pengambilan keputusan (SPK) dapat dilakukan dengan beberapa metode didalamnya seperti metode MOORA, MOOSRA, WASPAS, TOPSIS, PSI, VIKOR, WP, SAW dan lainnya. Pada penelitian ini, adapun metoode yang digunakan dalam penentuan penerima Kredit Pemilikan Rumah adalah metode MOORA dan WASPAS. Kedua metode ini akan diterapkan secara terpisah berdasarkan kriteria dan alternatif yang ada. Adapun hasil akhir setelah diterapkan metode tersebut ialah alternatif terbaik diperoleh oleh alternatif A7 dengan nilai referensi -0.04131 (metode MOORA). Begitu juga dengan penerapan WASPAS diperoleh nilai tertinggi alternatif A7 dengan nilai referensi 2.91829.