Cerpen-cerpen dalam buku ini menggambarkan berbagai kejadian dalam kehidupan, mulai dari kisah sejarah, politik, sosial, hingga percintaan. Salah satu cerpen yang menjadi judul buku ini, "Corat-Coret di Toilet," mengisahkan aksi beberapa oknum mahasiswa yang saling membalas pesan coretan di dinding toilet kampus. Cerita ini berawal dari seseorang yang menulis kalimat di dinding toilet kampus, yang kemudian mendapatkan balasan dari mahasiswa lain dengan berbagai pandangan dan karakter.

Dengan gaya penceritaan yang khas, Eka Kurniawan menyoroti kekuatan seni untuk melampaui batas-batas tradisional dan menantang norma-norma masyarakat. Buku ini menjadi pengingat bahwa kreativitas tidak mengenal batas dan ekspresi artistik dapat ditemukan bahkan di tempat yang paling tidak terduga.