Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwisy, tumbuh di lingkungan religius di Kauman, Yogyakarta. Sejak muda, ia sering mempertanyakan kondisi umat Islam yang terpuruk dan terkungkung oleh takhayul. Pencarian ilmu membawanya ke Mekah, di mana ia belajar dari banyak guru, termasuk Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawy2.

Sepulang dari Mekah, ia mengganti namanya menjadi Ahmad Dahlan dan diangkat menjadi Ketib Amin Masjid Gede oleh Sultan Hamengkubuwana VII. Hasratnya untuk memajukan umat Islam mengilhaminya mendirikan Muhammadiyah, yang ia harapkan dapat menjadi lokomotif perubahan bagi umat Islam di Nusantara2.