Pengamanan Citra Digital merupakan salah satu topik keamanan informasi yang cukup penting saat ini. Seiring dengan meningkatnya penggunaan citra digital baik itu untuk keperluan komunikasi maupun dokumentasi, keamanan terhadap informasi yang terdapat pada citra digital perlu mendapat perhatian yang serius. Rijndael merupakan metode kriptografi yang tidak hanya digunakan untuk enkripsi teks namun juga digunakan untuk enkripsi citra digital. Sama seperti metode kriptografi berbasis blok pada umumnya, penyandian byte data hanya memiliki pengaruh pada lingkungan internal blok, dikarenakan proses transformasi pada Rijndael dilakukan secara terpisah pada setiap blok input. Pada citra digital, hal ini dapat mengakibatkan terlihatnya pola atau bentuk dari objek yang terdapat pada citra terutama jika menggunakan ukuran blok standard Rijndael yaitu 4x4. Untuk meningkatkan kualitas enkripsi citra digital pada Rijndael, beberapa penelitian melakukan modifikasi terutama pada tahapan putaran transformasi. Secara data nilai statistik yang diperoleh dari hasil enkripsi seperti koefisien korelasi memang menunjukkan peningkatan, namun secara visual pola objek masih terlihat dan kompleksitas modifikasi cenderung tinggi. Penelitian ini mengajukan modifikasi Rijndael yang berfokus kepada peningkatan ukuran blok input dari 4x4 menjadi 8x8 dengan perubahan minimal pada fungsi trasnformasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi yang lebih baik dan hasil enkripsi yang secara visual lebih menyamarkan bentuk dari objek daripada Rijndael biasa khususnya pada citra teks, logo dan karikatur. Dari proses yang dilakukan terdapat peningkatan akurasi keamanan terhadap proses enkripsi sebesar 13,22% sampai dengan 91,48%.