Unit kemahasiswaan adalah unit kerja yang bertanggung jawab menangani berbagai macam aktifitas
kemahasiswaan, baik aktifitas akademik maupun aktifitas non-akademik. Kualitas pelayanan yang
diberikan oleh unit kemahasiswaan sangat mempengaruhi tingkat keterlibatan mahasiswa dalam tiap
aktifitas yang diselenggarakan baik oleh internal kampus maupun oleh kampus lain. Kualitas
pelayanan yang diberikan oleh unit kemahasiswaan dipengaruhi oleh tingkat penguasaan terhadap
knowledge terkait dengan bidang pekerjaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur nilai
kesenjangan pengetahuan (K-Gap) pada unit kemahasiswaan serta menemukan penyebab terjadinya
kesenjangan tersebut. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Importance and
Performance Analysis (IPA) dan metode Root Cause Analysis (RCA). Hasil pengukuran kesenjangan
pengetahuan menggunakan metode IPA adalah sebanyak 82% variabel pengetahuan berada dalam
kuadran I dan kuadran II yang mana 30% dari 82% tersebut adalah variabel-variabel yang akan
menjadi fokus dalam perbaikan dan peningkatan performa. Selanjutnya setelah melakukan analisis
untuk menemukan akar permasalahan dengan menggunakan metode RCA didapatkan bahwa Unit
kemahasiswaan membutuhkan sebuah sistem yang mana didalamnya memiliki data knowledge yang
dapat menyediakan akses terhadap knowledge serta memudahkan proses sharing knowledge. Peneliti
menyimpulkan bahwa unit kemahasiswaan membutuhkan sebuah Knowledge Management System.
Model SECI kemudian digunakan oleh peneliti dalam membuat sebuah beta version prototype yang di
ajukan untuk menyelesaikan permasalahan unit kemahasiswaan.