No image available for this title

Text

Analisis Modifikasi Algoritma Kriptografi Klasik Menggunakan Algoritma Blum-Micali Generator



Kriptografi klasik merupakan ilmu untuk mengamankan pesan rahasia (plainteks) menjadi pesan tersamarkan (cipherteks) yang dalam prosesnya dilakukan pengubahan tiap karakter. Proses mengubah plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi, sementara proses sebaliknya disebut dekripsi. Namun pada algoritma kripto klasik ini masih dapat dipecahkan dengan metode Kasiski, dikarenakan pola perulangan kata kunci yang teratur secara matematis .Oleh sebab itu masih agar tidak mudah dipecahkan diperlukanya suatu cara lain yaitu dengan melakukan modifikasi algoritma kiriptografi Caesar Cipher dan Vigenere Cipher. Oleh sebab itu untuk meperkuat keamanan dari algoritma riptografi klasik perlu dilakukan peroses modifikas dilakukan dengan menggunkana algoritma yang mampu merubah kerumitan penyandian dengan menggunakan algoritma pengacakan. Dengan memasukkan algoritma pengacakan, dianggap dapat menghilangkan kemungkinan penyerang menebak hasil dengan mengetahui algoritma yang digunakan. Adapun algoritma pengacakan yang di gunakan adalah algoritma Blum-Micali Generator. Tujuan dalam menggunakan algoritma Algoritma Blum-Micali Generator adalah proses enkripsi dilakukan pengacakan yang agar hasil enkripasi yang didapatkan lebih sulit ditebak sehingga mempersulit kriptanalis dalam membaca pesan atau informasi tersebut.


Availability

No copy data


Detail Information

Series Title
-
Call Number
-
Publisher Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI) : Indonesia.,
Collation
006.3
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
2548-9771
Classification
NONE
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other Information

Accreditation
-

Other version/related

No other version available


File Attachment

  • Analisis Modifikasi Algoritma Kriptografi Klasik Menggunakan Algoritma Blum-Micali Generator
    Kriptografi klasik merupakan ilmu untuk mengamankan pesan rahasia (plainteks) menjadi pesan tersamarkan (cipherteks) yang dalam prosesnya dilakukan pengubahan tiap karakter. Proses mengubah plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi, sementara proses sebaliknya disebut dekripsi. Namun pada algoritma kripto klasik ini masih dapat dipecahkan dengan metode Kasiski, dikarenakan pola perulangan kata kunci yang teratur secara matematis .Oleh sebab itu masih agar tidak mudah dipecahkan diperlukanya suatu cara lain yaitu dengan melakukan modifikasi algoritma kiriptografi Caesar Cipher dan Vigenere Cipher. Oleh sebab itu untuk meperkuat keamanan dari algoritma riptografi klasik perlu dilakukan peroses modifikas dilakukan dengan menggunkana algoritma yang mampu merubah kerumitan penyandian dengan menggunakan algoritma pengacakan. Dengan memasukkan algoritma pengacakan, dianggap dapat menghilangkan kemungkinan penyerang menebak hasil dengan mengetahui algoritma yang digunakan. Adapun algoritma pengacakan yang di gunakan adalah algoritma Blum-Micali Generator. Tujuan dalam menggunakan algoritma Algoritma Blum-Micali Generator adalah proses enkripsi dilakukan pengacakan yang agar hasil enkripasi yang didapatkan lebih sulit ditebak sehingga mempersulit kriptanalis dalam membaca pesan atau informasi tersebut.


Information


Web Online Public Access Catalog - Use the search options to find documents quickly